Jumat, 09 Maret 2012

Dari Seorang OB untuk Direktur Menghargai Orang Lain

Dari Seorang OB untuk Direktur
Menghargai Orang Lain
Oleh : Andrie Wongso

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Di antara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut:

“Yang terhormat Pak Direktur.
Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata ”tolong”,
setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan ”maaf”,
saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap
kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya mengubahnya
menjadi kebaikan.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan “terima kasih”
kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.

Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil
seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya,
dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan.

Dan sampai kapan pun Bapak adalah Pak Direktur buat saya.
Terima kasih sekali lagi.
Semoga Tuhan meridhoi jalan di manapun Pak Direktur berada.
Amin.”

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.
Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang Office Boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.